Peluncuran dan Diskusi Buku ‘Kepoin Ganjar’

Pemilihan Umum, atau Pemilu, merupakan salah satu peristiwa politik dan hukum, yaitu suatu mekanisme pergantian kepemimpinan melalui proses yang demokratis. Pemilu hendaknya dijadikan peluang untuk membangkitkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Indonesia akan mengadakan pemilu, terutama pemilihan presiden, pada 14 Februari 2024 yang akan datang.

Generasi Z dan milenial adalah kelompok yang merupakan mayoritas dalam pemilihan umum 2024. Suara mereka menjadi penentu Indonesia di masa depan. Karenanya penting bagi mereka untuk mengenal lebih dekat sosok calon pemimpin.

Veronica Gabriella, seorang penulis muda berbakat yang telah menerbitkan beberapa buku, tergerak membuat buku untuk mengajak kaum muda agar lebih mengenal Ganjar Pranowo, salah satu calon Presiden ke 8 Republik Indonesia.

Buku ini berisi berbagai hal tentang Ganjar Pranowo yang berhubungan dengan para generasi muda, seperti lapangan kerja, ekonomi kreatif, kesempatan berkarya, cinta dan keluarga.

Peluncuran buku yang berjudul “Kepoin Ganjar; Antiribet, Kerjanya Sat-Set” berlangsung pada Sabtu, 28 Oktober 2023, pukul 14.00 WIB di MISTICANZA Restaurant Apartemen Sahid Sudirman Residence, Lantai Ground
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 86
RT.10/RW.11 Karet, Jakarta Pusat.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Bapak Didi perwakilan panitia, ibu Nora AUIGP (Alumni UI Garda Pancasila), dan bpk Akbar dari Grha Putih.

Veronica Gabriella menjelaskan bahwa sebenarnya dia termasuk yang ‘alergi terhadap politik’, “Sampai saya diajak oleh mbak Rahmi Hidayati dan kawan-kawan untuk menulis buku tentang pak Ganjar,” ungkapnya. “Awalnya saya tidak tertarik, tapi setelah saya pelajari profilnya, ternyata menarik. Banyak yg relate sama orang muda. Jadi saya tertairk bikin buku ini. Supaya anak muda bisa mengenal bapak Ganjar lebih jauh dgn gaya bahasa/penulisan yang dekat dgn anak muda”.

“Apalagi setelah bertemu dan wawancara langsung dengan beliau,” lanjutnya. “Saya merasa lebih mengenal beliau. Lebih mengenal program-programnya juga sudut pandangnya tentang banyak hal, khususnya untuk anak muda.”

Veronica menambahkan di buku ini pembaca dapat melihat pak Ganjar tidak hanya sebagai politisi, tapi juga sebagai sosok ayah, suami, manusia. Kegiatannya tidak cuma politik, tapi juga kegiatan sehari-hari bersama istri dan anaknya, berolahraga, bersepeda, lari dan sebagainya.

“Tantangan dalam penulisan buku ini adalah pengumpulan data-data yang dibutuhkan, untuk lama penulisan yang sekitar 2 bulan saja,” pungkas Vero.

Visna Vulovik, Kepala Women Empowerment Center ILUNI UI, menyebutkan Veronica menuliskan buku Kepoin Ganjar ini secara natural, konkrit dan tidak teoritis.

“Bagaimana pak Ganjar dalam kesehariannya, tergambar dalam buku ini. Tidak dibuat-buat,” ujarnya. 



Visna menceritakan pengalamannya bertemu dengan pak Ganjar di suatu acara, di mana di sana hadir juga mbak Yenni Wahid, “Ternyata pak Ganjar tidak hanya menyapa mbak Yenni, tapi juga saya.. Beliau sangat menghormati perempuan dan down to earth”.

Pada kesempatan yang sama, Leon Alexander, aktor dan bintang iklan, berkomentar bahwa sekarang memang waktunya anak muda melek politik, bukunya Vero membuka mata anak-anak muda.

“Terus terang saya belum baca sampai selesai,” ungkap Leon, “tapi buku ini menarik. Tentang tokoh politik tapi isinya tidak politis. Buku tentang kehidupan pak Ganjar yang cocok untuk semua kalangan umur terutama gen z, tidak membosankan”.

Pak Ganjar membuka mata saya tentang makna cinta dan keluarga, lanjut Leon. “Dalam buku ini ditunjukkan juga prinsip pak Ganjar bahwa love starts at home. Mereka selalu membangun komunikasi mereka di rumah. Penulis benar-benar bisa menangkap keseharian pak Ganjar.”

Nurul Intan, Ketua MMUI - Muda Mudi Untuk Indonesia Hebat, menyatakan kekaguman pada Ganjar Pranowo, “Karena beliau sudah merealisasikan transisi energi di Jawa Tengah, dengan membangun Desa Mandiri Energi. Ada sebanyak 2353 desa”.

Ganjar Pranowo, tambah Nurul, sangat memikirkan kepentingan anak muda. Pak Ganjar membangun sekolah- sekolah vokasi yang menjadi salah satu jawaban untuk ketenagakerjaan.

“Pak Ganjar sudah melakukan apa yang dibutuhkan masyarakat, khususnya anak muda,” pungkasnya.

Efrain Patiran, perwakilan generasi muda Fak Fak, Papua Barat, menyatakan harapannya agar sekolah-sekolah vokasi dibangun di Papua, khususnya Papua Barat.

“Saya membaca buku ini, saya jadi tahu apa yang pak Ganjar kerjakan, dengan mendirikan sekolah-sekolah vokasi,” ujarnya. “Saya bandingkan dengan keadaan di Papua yang banyak pengangguran, bukan karena malas, tapi kesempatan kerja kecil.”

Efrain menambahkan Papua membutuhkan sekolah-sekolah vokasi seperti di Jawa Tengah. “Jadi kalau pak Ganjar Pranowo jadi presiden, bisa dibangun sekolah vokasi di Papua, supaya anak-anak Papua pintar di negeri sendiri.”

PEREMPUAN SILVERIAN Menyelenggarakan Acara MUSIK PERSAHABATAN